25 Sep 2023·Organic farming

Sistem Hidroponik Vertical, Solusi Efisien untuk Pertanian Perkotaan

System hidroponik dengan system vertikal saat ini menjadi primadona dikalangan pencinta tanaman hidroponik khususnya dikota-kota besar. Hal ini dikarenakan, hidroponik dengan system ini tidak membutuhkan lahan yang luas dan dapat mendapatkan hasil yang melimpah.

Sistem Hidroponik Vertical | Belakangan ini, metode bercocok tanam dengan menggunakan hidroponik vertikal semakin populer dan diminati. Salah satu alasannya adalah karena metode ini tidak memerlukan lahan yang luas. Tidak hanya petani hidroponik, tetapi juga para penghobi berkebun di rumah menggunakan metode ini. Umumnya di wilayah perkotaan, system pertanian seperti ini lebih digandrungi dikarenakan tidak perlu memikirkan lahan yang luas. Hidroponik vertikal menggunakan media tumbuh tanam yang sangat sederhana sebagai pengganti tanah seperti kapas dan spons. Dengan menggunakan metode ini dipercaya dapat memaksimalkan pertumbuhan tanaman, mengurangi penggunakaan air yang berlebihan, memaksimalkan penggunaan lahan yang terbatas, dan mengurangi penggunaan racun hama (pestisida).

Sistem Hidroponik Vertical

Alat dan Bahan

Untuk memulai hidroponik vertikal, anda perlu membuat instalasi tower. Berikut ini akan dijelaskan penggunaan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membangun system ini:

  • Pipa paralon dengan diameter 10 cm dan panjang sesuai kebutuhan
  • Alat untuk melubangi pipa (solder listrik, bor, dll)
  • Gergaji besi untuk membuat lubang dan memotong pipa paralon
  • Botol kaca untuk membuat semua lubang pada pipa paralon
  • Net pot sebagai media tanam.
  • Media tanam, seperti cocopeat, arang sekam, batang pakis, Styrofoam, rockwool, kapas, kerikil, dan gabus.

Cara Pembuatan Hidroponik Dengan System Vertikal

Setelah mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan, Langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk memulai membuat hidroponik vertical adalah:

Design Struktur

Langkah pertama adalah merancang struktur tower hidroponik. Biasanya, ini dilakukan dengan menggunakan pipa paralon berdiameter 10 cm yang memiliki 20 lubang. Pastikan untuk menyesuaikan jarak antara lubang-lubang tersebut. Untuk tampilan yang lebih menarik, Anda dapat menggabungkan beberapa pipa paralon dengan pipa paralon berbentuk T atau L.

Melubangi Pipa Paralon

Setelah merancang struktur, langkah berikutnya adalah melubangi pipa paralon menggunakan gergaji besi atau bor. Pastikan untuk memberi jarak sekitar 20 sentimeter antara setiap lubang. Hal ini bertujuan agar tanaman memiliki cukup ruang untuk tumbuh tanpa saling berdesakan saat mencapai ukuran yang lebih besar.

Pembuatan Kerangka

Setelah paralon selesai dilubangi dan disusun, langkah selanjutnya adalah membuat kerangka. Anda dapat membuat kerangka dengan menggunakan pipa PVC berdiameter 3 inci dan membentuknya menjadi bentuk seperti tangga atau huruf A. Selain pipa PVC, Anda juga dapat menggunakan besi, baja ringan, atau kayu sebagai alternatif. Pastikan juga untuk mengatur tinggi kerangka sehingga air dalam paralon dapat mencapai dasar net pot.

Pemasangan Net Pot

Selain menggunakan net pot, Anda juga dapat mempertimbangkan alternatif lain seperti bekas gelas air mineral yang telah dilubangi. Gelas air mineral juga perlu dilubangi sesuai dengan jumlah lubang pada paralon. Untuk melakukannya, Anda bisa memanaskan bagian paralon yang akan bersentuhan dengan gelas plastik, kemudian melakukan lubangan dengan solder listrik. Pastikan untuk membuat lubang-lubang kecil di bagian bawah gelas plastik. Pastikan bahwa lubang tersebut terdiri dari sejumlah kecil lubang kecil. Hindari membuat lubang terlalu besar atau terlalu banyak.

Pemindahan Bibit

Tahap akhir melibatkan pemindahan bibit. Jika Anda menggunakan campuran arang sekam dan cocopeat, Anda perlu mengeluarkan bibit dengan hati-hati dengan menjepit batang tanaman. Sebelum memindahkan mereka, bersihkan bibit dari sisa-sisa media tanam sebelumnya dengan merendamnya dalam air dan menggoyang-goyangkan mereka sampai bersih. Pastikan juga untuk menempatkan pengganti media tanam di dalam net pot untuk memberikan dukungan pada batang tanaman. Caranya adalah dengan memotong media tanam baru sesuai dengan ukuran pot, lalu melubangi bagian bawahnya dengan lebar sekitar 2 sentimeter persegi.

Jika Anda menggunakan rockwool, Anda dapat memindahkan bibit langsung ke dalam pot. Ini karena akar tanaman harus memiliki kebebasan untuk tumbuh ke bawah tanpa hambatan, yang akan menghindari kerusakan dan cacat pada tanaman.

Kelebihan Sistem Hidroponik Vertical

Pemanfaatan Ruang Maksimal

Salah satu keuntungan utama dalam menggunakan hidroponik vertikal adalah pemanfaatan ruang yang efisien. Dengan menanam tanaman secara vertikal, Anda bisa menanam lebih banyak tanaman dalam ruang yang terbatas, seperti balkon atau teras kecil.

Kemudahan Pemasangan

Sistem hidroponik vertikal sangat mudah dipasang dan dipindahkan. Sistem ini terdiri dari beberapa pot tanaman atau pipa yang disusun secara vertikal dengan saluran air yang mengalir di antara mereka.

Penghematan Air

Tower hidroponik vertikal sangat efisien dalam penggunaan air. Dalam sistem ini, air dan nutrisi mengalir dari atas ke bawah melalui saluran air yang terletak di tengah-tengah tumpukan pot atau pipa.

Tanaman yang Lebih Sehat

Dalam sistem hidroponik vertikal, nutrisi dan air dialirkan secara langsung ke akar tanaman, yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat dan sehat.

Produktivitas Tanaman Meningkat

Tanaman ditanam dalam jarak yang sangat rapat, memungkinkan mereka menghasilkan panen yang lebih besar dalam waktu yang lebih singkat. Selain itu, karena tanaman menjadi lebih sehat dan terlindungi dari serangan hama dan penyakit, produktivitas tanaman juga meningkat.