Panduan Lengkap Budidaya Melon dengan Hidroponik untuk Hasil Maksimal
hidroponik telah menjadi pilihan yang menjanjikan dalam beragribisnis. Salah satu jenis tanaman yang ramai dibudidayakan dengan sistem hidroponik adalah melon.
Dewasa ini, hidroponik telah menjadi pilihan yang menjanjikan dalam beragribisnis. Salah satu jenis tanaman yang ramai dibudidayakan dengan sistem hidroponik adalah melon.
Melon hidroponik menjadi primadona dikarenakan selain membutuhkan modal yang tidak besar, perawatannya juga tergolong mudah. Sehingga menguntungkan bagi siapa saja mulai dari petani pemula hingga komersial.
Lantas seperti apa sih budidaya melon hidroponik itu? yuk simak penjelasan selengkapnya di artikel berikut ini:
1. Rendam benih Dalam Air hangat
Benih melon perlu direndam terlebih dahulu sebelum ditanam. Tujuan perendaman ini adalah untuk memecah dormansi benih sehingga perkecambahan dapat berlangsung dengan baik.
Untuk memecah dormansi benih melon, yang perlu dilakukan adalah merendam benih dalam air hangat selama 2 jam. Air hangat akan merangsang aktifitas enzim dalam benih sehingga embrio siap untuk berkecambah begitu ditanam. Suhu air rendaman sebaiknya 45-50 derajat Celcius agar tidak merusak embrio di dalam biji.
Selama perendaman, akan terlihat benih melon yang baik dan layak tanam karena akan tenggelam ke dasar wadah. Sementara benih yang mengapung menandakan kondisi yang sudah rusak sehingga tidak dapat ditanam. Oleh karena itu, pilihlah benih melon yang tenggelam untuk proses penanaman selanjutnya.
Dengan merendam benih melon dalam air hangat selama 2 jam, maka dormansi benih dapat terpecahkan. Benih siap ditanam setelah menyeleksi dan memilih benih yang tenggelam saja. Cara ini efektif untuk meningkatkan persentase perkecambahan dan pertumbuhan benih melon.
2. Semai Benih Pada Media seperti rockwool atau cocopeat
Benih melon yang telah direndam kemudian dapat disemai untuk proses perkecambahan. Media semai yang dapat digunakan diantaranya adalah rockwool atau cocopeat. Kedua jenis media ini menyediakan ruang tumbuh, aerasi, dan kelembaban yang ideal bagi perkecambahan benih.
Rockwool adalah media berbahan dasar mineral alami yang menyerupai busa. Media ini mampu menahan air dan udara secara seimbang bagi akar untuk tumbuh. Sementara cocopeat bertekstur remah dan gembur karena terbuat dari sabut kelapa yang telah diproses. Cocopeat juga dapat menjaga kelembaban media dengan baik.
Cara penyemaian benih pada kedua media sama, yaitu dengan membuat lubang semai sedalam 0,5-1 cm. Masukkan 1-2 butir benih per lubang, lalu tutup dan siram agar media lembab. Nantinya benih akan berkecambah setelah beberapa hari.
Setelah tumbuh 4-5 helai daun, bibit melon sudah dapat dipindahkan ke instalasi hidroponik. Ukuran daun yang ideal untuk adaptasi lebih baik di media hidroponik. Beberapa sistem yang bisa digunakan seperti hidroponik sumbu atau fertigasi.
Dengan menyemai benih pada media cocopeat atau rockwool, maka proses perkecambahan dapat berjalan optimal. Kemudian bibit siap dipindahkeun setelah berdaun 4-5 helai agar dapat beradaptasi di instalasi hidroponik.
3. Persiapan Sistem Hidroponik
Sebelum memulai penanaman melon secara hidroponik, langkah pertama yang harus dipersiapkan adalah sistem hidroponiknya. Ada 2 jenis sistem yang dapat dipilih, yaitu hidroponik sistem sumbu atau fertigasi.
Hidroponik sistem sumbu bekerja dengan memanfaatkan sumbu sebagai perantara aliran air dan nutrisi tanaman dari bak penampung ke media tanam. Adapun pada sistem fertigasi, pemberian nutrisi ke akar tanaman menggunakan pompa otomatis melalui irrigation system.
Kedua sistem tersebut sama-sama dapat mendukung pertumbuhan tanaman melon hidroponik dengan baik. Namun sistem fertigasi memberikan efisiensi lebih tinggi karena pengaturan nutrisi lebih terkontrol.
Setelah sistem hidroponik siap, pastikan lokasi penanaman mendapat akses cahaya matahari penuh setidaknya 6 jam sehari. Terutama sinar matahari di pagi hari sangat dibutuhkan untuk proses fotosintesis optimal.
Cahaya matahari yang cukup akan membuat tanaman melon hidroponik tumbuh lebih cepat, batang dan daun lebih kuat, serta kualitas buah lebih baik. Sebaliknya, kurang sinar matahari dapat memperlambat pertumbuhan.
4. Mengatur pH dan Nutrisi Media
Dalam menanam melon secara hidroponik, kualitas nutrisi tanaman harus diperhatikan agar pertumbuhan optimal. Salah satunya dengan mengatur pH media tanam serta kepekatan nutrisi yang tepat.
pH media tanam melon hidroponik disarankan berkisar antara 6,0-7,0. pH di luar rentang tersebut dapat mengganggu proses penyerapan unsur hara oleh akar. Sehingga pertumbuhan tanaman akan terhambat.
Sedangkan untuk kepekatan nutrisi, dosis maksimal yang diberikan adalah 2000 ppm. Kepekatan nutrisi tinggi menyebabkan media tanam bersifat racun bagi tanaman. Akibatnya tanaman akan mengalami keracunan nutrisi.
Walaupun begitu, takaran nutrisi tetap harus disesuaikan berdasarkan fase pertumbuhan tanaman. Misalnya, saat tanaman masih bibit hanya memerlukan 400 ppm. Sedangkan saat berbuah, kebutuhan nutrisi meningkat hingga 1500 ppm.
Jadi, atur kondisi media tanam agar sesuai untuk pertumbuhan melon hidroponik. Tetap perhatikan fase perkembangannya agar pemberian nutrisi tepat takaran.
5. Melakukan Pruning pada Tanaman Melon
Pertumbuhan vegetatif pada tanaman melon perlu dihambat agar nutrisi tanaman dapat difokuskan untuk pertumbuhan buah. Teknik yang dilakukan adalah pruning atau pemangkasan tunas tanaman melon.
Pruning tunas idealnya dilakukan setelah tanaman melon memasuki fase generatif atau berbunga. Pada fase ini, tanaman sudah siap untuk memasuki proses pembentukan buah. Sehingga nutrisi dapat dialokasikan secara maksimal pada perkembangan buahnya.
Cara melakukan pruning yaitu dengan memotong ujung batang utama, cabang, ataupun tunas liar yang tumbuh dengan menggunakan gunting pangkas. Pastikan gunting pangkas selalu disterilkan setiap akan memangkas tanaman.
Dengan dilakukannya pruning, maka pertumbuhan vegetatif tanaman dapat terhambat sementara pertumbuhan generatif meningkat. Energi dan nutrisi tanaman tidak terbagi tetapi terfokus pada satu titik yaitu untuk pembuahan dan pengisian buah.
Disamping itu, dengan pruning juga dapat mengurangi kelembaban sekitar tanaman. Sehingga resiko serangan hama dan penyakit dapat berkurang. Ruang tanaman menjadi lebih terbuka dan sirkulasi udara lebih lancar.
Pruning perlu rutin dilakukan sampai tanaman melon berhasil dipanen agar pertumbuhan tunas baru yang tidak diinginkan dapat ditekan. Jangan lupa sterilkan gunting pangkas setiap akan melakukan pemangkasan.
Itulah mengapa pruning sangat penting untuk dilakukan setelah tanaman melon berbunga, agar nutrisi tanaman dapat difokuskan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan buah.
6. Panen Buah Melon Hidroponik
Berikut ini pengembangan kalimat "Panen buah melon setelah berusia 60-70 hari atau sudah berjaring dengan cara memotong tangkai buah berbentuk huruf T." menjadi 5 paragraf:
Buah melon hidroponik siap untuk dipanen setelah mencapai usia tertentu. Usia optimal untuk panen buah melon adalah 60-70 hari setelah proses pembungaan atau penyerbukan bunga.
Selain faktor usia, kematangan buah melon juga ditandai dengan terbentuknya jaring pada kulit buah. Jaring yang terlihat jelas pada permukaan kulit buah mengindikasikan bahwa buah telah matang secara fisiologis.
Untuk memanen buah melon, caranya cukup mudah yaitu dengan memotong tangkai buahnya. Gunakan gunting pangkas yang tajam lalu potong tangkainya menyerupai huruf T terbalik.
Potongan harus dilakukan tepat pada ruas yang menjadi pertemuan antara tangkai buah dengan tangkai daunnya. Pastikan buah tidak terlepas atau jatuh ke tanah saat dipotong.
Dengan begitu buah melon siap dipanen dan dinikmati. Hasil panen melon akan lebih maksimal jika dilakukan pada usia dan tingkat kematangan buah yang tepat.
Itulah pembahasan lengkap mengenai cara menanam dan merawat tanaman melon hidroponik, mulai dari persiapan benih, penyemaian, penyiapan sistem hidroponik, pemupukan, pruning, hingga panen.
Budidaya melon secara hidroponik cukup mudah untuk dilakukan oleh siapa saja. Yang terpenting adalah memperhatikan fase pertumbuhan tanaman dan merawatnya dengan baik sesuai standar. Jika dilakukan dengan benar, maka akan diperoleh hasil panen melon hidroponik yang maksimal.
Semoga artikel ini bisa menjadi panduan berharga bagi Anda yang tertarik menanam melon hidroponik. Selamat mencoba dan sukses selalu!
Artikel Terkait
Lihat artikel lain yang mungkin menarik untuk Anda baca.
- 21 Nov 202410 Alasan Mengapa Anda Harus Mencoba Hidroponik di Rumah
- 06 Nov 2024Timun Hidroponik Solusi Cerdas untuk Hasil Panen Melimpah
- 01 Oct 2024Mengapa Hidroponik Lebih Ramah Lingkungan?
- 13 Sep 2024Hidroponik untuk Tanaman Hias di Dalam Ruangan
- 22 Aug 2024Ubah Hobi Jadi Bisnis
- 05 Aug 2024Cara Menanam Cabe Secara Hidroponik
- 10 Jul 2024Pentingnya pencahayaan dalam sistem hidroponik.
- 13 Jun 2024Panduan Lengkap Budidaya Seledri dengan Sistem Hidroponik
- 30 May 2024Pengaruh Suhu Air terhadap Pertumbuhan Tanaman Hidroponik
- 28 May 2024Metode Hidroponik Sederhana untuk Menanam Pakcoy di Rumah