30 Sep 2023·Organic farming

Apa Itu Hidroponik Dft dan Nft ? Mana yang Paling Mudah?

Menanam tanaman dengan metode hidroponik telah menjadi hobi yang semakin populer karena kemampuannya untuk diterapkan pada lahan yang terbatas, tahukah anda ada beberapa system untuk memulainya. Salah satunya system NFT dan DFT. Mari kita bahas.

Apa Itu Hidroponik Dft dan Nft | Menanam tanaman dengan metode hidroponik telah menjadi hobi yang semakin populer karena kemampuannya untuk diterapkan pada lahan yang terbatas, tidak memerlukan banyak tenaga, dan ekonomis. Akan tetapi, apakah Anda tahu bahwa sebenarnya terdapat banyak sistem hidroponik yang dapat digunakan di lahan yang sempit? Kali ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara dua dari banyak sistem tersebut, yaitu hidroponik NFT dan hidroponik DFT. Mari kita simak penjelasannya.

Apa Itu Hidroponik Dft dan Nft

Sistem hidroponik NFT, yang merupakan singkatan dari Nutrient Film Technique, merupakan salah satu jenis hidroponik yang memiliki keunikan tersendiri. Sistem ini pertama kali dikembangkan oleh Dr. A. J. Cooper pada akhir tahun 1960-an. Hidroponik NFT mengusung pendekatan budidaya yang memungkinkan akar tanaman untuk tumbuh dalam lapisan gizi yang cukup tipis. Selain itu, dalam sistem NFT, tanaman dapat mendapatkan sirkulasi yang efisien, sehingga mendapatkan pasokan oksigen, air, dan nutrisi yang memadai. Di sisi lain, tipe hidroponik DFT, yang merupakan kependekan dari Deep Flow Technique, adalah sebuah sistem hidroponik yang mengandalkan metode penggenangan air untuk mendistribusikan air dan nutrisi ke tanaman.

Perbedaan Sistem Hidroponik Nft dan Dft

Sistem Hidroponik NFT

Penerapan sistem ini terbilang cukup sederhana karena pembuatannya hanya memerlukan beberapa komponen mudah didapat seperti talang air, pompa akuarium, pipa, bak air, dan beberapa komponen lainnya. Dalam sistem ini, nutrisi akan dialirkan ke tanaman melalui aliran air yang sangat tipis, memungkinkan akar tanaman berkontak langsung dengan lapisan tipis nutrisi yang mengalir. Aliran air yang telah dicampur dengan nutrisi memiliki ketebalan sekitar 1-3mm dan mengalir melewati akar tanaman secara kontinu. Selain itu, talang air dalam sistem ini sengaja dimiringkan sekitar 2-5 derajat. Air yang mengalir akan kembali ke bak air, dan pompa akan menggerakkan air kembali ke talang air, dan proses ini berulang secara terus-menerus.

Sistem Hidroponik DFT

Berbeda dengan sistem NFT yang mengalirkan nutrisi melalui aliran air sangat tipis yang langsung mengandung nutrisi, sistem DFT memiliki kedalaman air sekitar 4-6 cm. Hal ini membuat lapisan air nutrisi dalam DFT lebih tebal dibandingkan NFT sehingga menciptakan penggenangan di sekitar tanaman. Selain itu, talang air dalam sistem DFT biasanya tidak dimiringkan seperti dalam sistem NFT. Dalam sistem ini, air nutrisi dialirkan dari tandon nutrisi melalui pipa atau selokan. Air tidak mengalir secara langsung tetapi menggenang terlebih dahulu sebelum mengalir secara otomatis ketika mencapai level tertentu. Kemudian, air nutrisi akan dikembalikan ke tandon dan proses ini berulang secara berkelanjutan.

Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Hidroponik NFT

Kelebihan Sistem Hidroponik NFT

  • Menggunakan aliran air yang tipis dan merata, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi seragam karena mendapatkan pasokan air dan nutrisi yang seimbang.
  • Dalam sistem NFT, pertumbuhan tanaman berlangsung lebih cepat karena akar tanaman memiliki akses langsung ke nutrisi.
  • Kontrol nutrisi dalam sistem ini relatif mudah diatur.
  • Karena air mengalir terus-menerus dalam sistem NFT, tanaman menerima nutrisi secara konsisten.
  • Kebutuhan air tanaman terpenuhi dengan efisien.
  • Dengan talang air yang miring, risiko penumpukan kotoran menjadi lebih rendah.
  • Penggunaan air lebih efisien karena aliran yang sangat tipis.

Kekurangan Sistem Hidroponik NFT

  • Sangat bergantung pada pasokan listrik karena air disalurkan melalui penggunaan pompa.
  • Jika pompa berhenti berfungsi atau listrik padam, semua nutrisi dalam pipa akan habis, dan tanaman bisa mengalami kekeringan dalam hitungan jam.
  • Ketika ada tanaman yang terinfeksi penyakit, penyakit tersebut dapat dengan mudah menyebar melalui aliran air ke seluruh tanaman.

Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Hidroponik DFT

Kelebihan Sistem Hidroponik DFT

  • Tidak terlalu bergantung pada pasokan listrik. Karena air dibiarkan menggenang sebelum disalurkan, bahkan jika listrik padam, air yang menggenang tetap bisa memberikan nutrisi pada tanaman.
  • Sistem DFT lebih efisien dalam penggunaan listrik karena pompa tidak perlu beroperasi secara terus-menerus.
  • Cocok digunakan untuk berbagai jenis tanaman.
  • Meskipun berbeda dengan sistem NFT, sistem DFT juga mampu memberikan nutrisi yang memadai bagi pertumbuhan tanaman.

Kekurangan Sistem Hidroponik DFT

  • Terdapat risiko pembusukan akar karena akar selalu terendam dalam air.
  • Biaya yang diperlukan untuk mendirikan sistem DFT cenderung mahal.
  • Kurang efisien dalam penggunaan air karena memerlukan jumlah yang lebih besar dari air nutrisi untuk menciptakan genangan air.
  • Perawatannya cukup rumit karena potensi terjadinya endapan kotoran dalam pipa, yang memerlukan pembongkaran pipa untuk membersihkannya.