24 Sep 2023·Organic farming

8 Cara Menanam Sayur Hidroponik, Kunci Keberhasilan Hidroponik

Menanam sayuran secara hidroponik adalah alternatif yang cocok bagi mereka yang memiliki lahan terbatas. Dalam sistem hidroponik, berbagai jenis tanaman, termasuk sayuran, dapat ditanam tanpa memerlukan tanah.

Cara Menanam Sayur Hidroponik | Menanam sayuran secara hidroponik adalah alternatif yang cocok bagi mereka yang memiliki lahan terbatas. Dalam sistem hidroponik, berbagai jenis tanaman, termasuk sayuran, dapat ditanam tanpa memerlukan tanah.

Menurut informasi yang dilansir dari laman resmi Cybex Kementerian Pertanian, berbeda dengan metode pertanian konvensional yang memerlukan tanah sebagai media tumbuh, sayuran hidroponik tumbuh dengan baik menggunakan larutan mineral sebagai nutrisi dasar.

Cara Menanam Sayur Hidroponik

Selain air dan mineral, tanaman hidroponik juga memerlukan sistem filtrasi untuk air dan udara. Berikut adalah beberapa langkah untuk menanam sayuran hidroponik di rumah.

1. Persiapkan Peralatan dan Bahan yang Dibutuhkan

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan peralatan dan bahan berikut: paralon berdiameter 7,6 sentimeter, penutup paralon, penyambung paralon, lem paralon, gergaji pemotong, dan gelas plastik yang telah dilubangi kecil-kecil di bagian bawahnya.

Selain itu, juga siapkan air, tanaman sayuran, serta kerikil atau pelet tanah sebagai media tanam hidroponik.

2. Melubangi Pipa Paralon

Setelah semua bahan terkumpul, lakukan pengeboran pada pipa paralon sesuai dengan diameter gelas plastik dan pastikan ada jarak sekitar 10 hingga 15 cm antara lubang-lubangnya agar tanaman dapat tumbuh dengan leluasa tanpa saling berdesakan.

3. Menutup Kedua Ujung Paralon

Setelah pipa paralon dilubangi, tutuplah kedua ujungnya dengan penutup. Jika tidak ada penutup khusus untuk pipa, Anda dapat menggunakan plastik untuk menutup kedua ujung pipa ini. Pastikan untuk menutupnya dengan rapat agar tidak ada kebocoran air.

4. Mengisi Paralon dengan Air

Selalu berhati-hati saat mengisi paralon dengan air, hindari mengisi gelas plastik hingga penuh karena air bisa meluap. Juga, pertimbangkan untuk menambahkan nutrisi khusus tanaman hidroponik ke dalam air.

5. Menanam Sayuran dalam Gelas Plastik

Tanamlah sayuran ke dalam gelas plastik dengan menggunakan kerikil atau pelet tanah liat sebagai media tanam. Selanjutnya, tanamlah tanaman yang sudah berakar dan memiliki dua daun ke dalam gelas plastik. Pilihlah tanaman muda untuk pembuatan sistem hidroponik ini.

6. Memasukkan Gelas Plastik ke dalam Lubang Paralon

Letakkan dengan hati-hati gelas plastik yang sudah disiapkan untuk penanaman ke dalam lubang paralon yang telah terbentuk. Pastikan bahwa ujung gelas plastik cukup lebar agar tidak tenggelam ke dalam lubang paralon.

7. Memantau Volume Air

Selanjutnya, secara berkala perhatikan volume air dan pertumbuhan akar tanaman sayuran. Tambahkan air jika terlihat berkurang. Jika akar tanaman tumbuh terlalu tebal, segera potong akar tersebut karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman sayuran.

8. Mengenali Kondisi Tanaman

Jika tanaman mengalami kekurangan nutrisi, daunnya mungkin akan berubah menjadi kuning, sementara jika tanaman kelebihan nutrisi, daunnya mungkin akan terbakar. Selain itu, jika tanaman hidroponik terlihat kurus, ini bisa disebabkan oleh kurangnya paparan sinar matahari yang cukup.

Oleh karena itu, tiga komponen penting yang harus diperhatikan adalah nutrisi, sinar matahari, dan oksigen.

Keunggulan Metode Hidroponik

Berikut adalah beberapa keunggulan dari budidaya dengan metode hidroponik:

  • Tidak memerlukan tanah sebagai media tumbuh.
  • Menghasilkan hasil panen yang lebih besar.
  • Proses dan hasil produksi cenderung lebih steril dan bersih.
  • Media tumbuh dapat digunakan berulang kali.
  • Pertumbuhan tanaman relatif lebih cepat.
  • Bebas dari gangguan hama dan gulma.
  • Nutrisi tanaman dapat dikendalikan dengan lebih sederhana, sehingga lebih efektif dan efisien.
  • Mengurangi polusi nutrisi kimia yang dapat merusak lingkungan.
  • Air terus beredar dan dapat digunakan untuk tujuan lain, seperti dalam akuarium.
  • Dapat dengan mudah diterapkan di rumah.

Kekurangan dalam Metode Hidroponik

  1. Pengeluaran Finansial yang Signifikan

Metode hidroponik seringkali memerlukan investasi awal yang besar untuk membeli peralatan dan suplai nutrisi yang diperlukan.

  1. Tantangan dalam Mencari Peralatan

Kadang-kadang sulit untuk menemukan perlengkapan hidroponik, terutama di daerah yang tidak memiliki toko pertanian khusus.

  1. Memerlukan Perhatian Lebih

Budidaya hidroponik membutuhkan pemantauan dan perawatan lebih intensif dibandingkan dengan pertanian konvensional, seperti pengaturan nutrisi dan pengelolaan lingkungan.

  1. Keterampilan Diperlukan

Untuk sukses dalam hidroponik, Anda perlu memahami prinsip-prinsip pertumbuhan tanaman dan keterampilan khusus dalam mengelola sistem hidroponik yang tidak selalu mudah dikuasai.

Cara Merawat Tanaman Hidroponik

Pemeriksaan Kondisi Air di Bak Penampungan

Langkah-langkah untuk memeriksa kondisi air di bak penampungan adalah sebagai berikut:

  • Pastikan Air Tetap Bersih
  • Selalu pastikan bahwa air yang ada dalam bak penampungan selalu dalam keadaan bersih.
  • Ganti Air Secara Berkala
  • Untuk menjaga kebersihan, disarankan untuk mengganti air setidaknya setiap 4 hari sekali.
  • Gunakan Wadah Transparan
  • Sebaiknya menggunakan wadah penampungan yang bening atau transparan. Hal ini akan memudahkan Anda dalam mengamati kondisi dan ketersediaan air.
  • Pada sistem hidroponik fertigasi, sangat penting untuk tidak membiarkan air tetap berada di dalam wadah selama berhari-hari. Sebaiknya, rutin ganti air setiap 1-2 hari sekali.
  • Jangan Mengisi Penuh
  • Penting untuk tidak mengisi bak penampungan hingga penuh. Idealnya, isi hanya sekitar 1/2 hingga 3/4 bagian agar saat Anda mengurasnya, tidak terbuang terlalu banyak air.

Pemeriksaan Rutin Kondisi Larutan Nutrisi

  1. Selalu Periksa Ketersediaan Larutan Nutrisi Setiap Hari; Lakukan pemeriksaan harian terhadap ketersediaan larutan nutrisi.
  2. Ganti Larutan Nutrisi Setiap Tiga Hari; Untuk menjaga kualitas, lakukan penggantian larutan nutrisi dengan yang baru setiap tiga hari sekali.
  3. Periksa Kemungkinan Saluran Larutan Nutrisi Tersumbat; Cek apakah ada kemungkinan tersumbat atau macet pada saluran larutan nutrisi.
  4. Berikan Dosis Larutan Nutrisi Secara Bertahap; Pemberian dosis larutan nutrisi harus dilakukan secara perlahan dan bertahap.
  5. Gunakan Air Bersih untuk Melarutkan Larutan Nutrisi; Pastikan Anda menggunakan air yang bersih saat mencampur larutan nutrisi.
  6. Periksa Masa Kadaluwarsa Nutrisi; Pastikan bahwa nutrisi yang Anda gunakan tidak melebihi masa kadaluwarsanya.