24 Sep 2023·Organic farming

6 Cara Hidroponik Sederhana Di Rumah

Pengenalan hidroponik di Indonesia dimulai sekitar tahun 1970-an dan menjadi bagian dari kurikulum di perguruan tinggi.

Hidroponik Sederhana Di Rumah | Hidroponik juga dikenal sebagai budidaya tanpa tanah atau soilless culture. Dengan kata lain, hidroponik adalah metode bercocok tanam di mana tanaman tumbuh tanpa menggunakan tanah sebagai media, tetapi mengandalkan air dan nutrisi yang cukup. Ini memungkinkan tanaman untuk tumbuh dengan baik meskipun tanpa adanya tanah sebagai media pertumbuhannya.

Pengenalan hidroponik di Indonesia dimulai sekitar tahun 1970-an dan menjadi bagian dari kurikulum di perguruan tinggi. Sistem hidroponik dapat menjadi salah satu solusi untuk mengembangkan tanaman buah dan sayuran, dengan berbagai keunggulan dibandingkan dengan sistem pertanian konvensional.

Hidroponik Sederhana Di Rumah

Berikut ini akan dibahas 6 cara memulai hidroponik sederhana dirumah. Adapun jenis teknik hidroponik sederhana di rumah yang bisa anda lakukan adalah sebagai berikut:

1. Water Culture

Biasanya pada teknik ini tumbuhan disokong oleh wadah yang terbuat dari Styrofoam yang mengapung di permukaan cairan nutrisi. Kemudian ada juga Pompa udara untuk mengirimkan udara ke dalam batu udara, menciptakan gelembung sebagai suplai oksigen tambahan untuk akar-akar tanaman.

Kelebihan hidroponik sistem Water Culture adalah berikut ini:

  1. Pemanfaatan Lahan

Hidroponik Water Culture memungkinkan pertanian di lahan yang terbatas, seperti di perkotaan atau dalam ruang tertutup, sehingga efisien dalam memaksimalkan penggunaan lahan yang tersedia.

  1. Pasokan Air Aman

Tanaman hidroponik dalam sistem ini mendapatkan pasokan air yang terkontrol dengan baik, menghindari kekeringan atau kelebihan air. Ini menjaga kesehatan tanaman dan mengurangi pemborosan air.

  1. Ekonomis

Meskipun memerlukan investasi awal, hidroponik Water Culture dapat menjadi lebih ekonomis dalam jangka panjang karena penggunaan pupuk dan air yang lebih efisien serta potensi hasil panen yang lebih tinggi.

  1. Perawatan Mudah

Sistem ini relatif mudah dirawat, dengan sedikit gangguan dari hama dan penyakit yang biasanya berasal dari media tanah. Hal ini membuat perawatan tanaman menjadi lebih sederhana.

2. Sistem Wick

Sistem ini bersifat pasif karena tidak melibatkan komponen yang bergerak. Nutrisi dialirkan ke dalam media pertumbuhan dari wadah melalui perantara berupa sumbu, seperti kain flanel atau material lainnya.

3. Nutrient Film Technique

Sistem ini mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air secara berkelanjutan tanpa memerlukan penggunaan timer untuk mengatur pompa selama minimal 10 hingga 14 jam setiap harinya. Nutrisi ini mengalir melalui akar-akar tanaman dan kemudian kembali ke wadah penyimpanan air, dan berulang seperti itu.

4. Flood and Drain System

Jenis hidroponik ini beroperasi dengan cara membanjiri wadah pertumbuhan dengan nutrisi secara sementara hingga mencapai tingkat tertentu, lalu mengalirkan kembali nutrisi ke dalam penampungan, dan demikian seterusnya. Sistem ini memerlukan penggunaan pompa yang terhubung dengan timer.

5. Sistem Aeroponik

Sistem ini beroperasi dengan cara menyemprotkan larutan nutrisi langsung ke akar tanaman dari penampungan. Hal ini memungkinkan akar tanaman untuk dengan lebih efisien menyerap larutan nutrisi yang terukur dan oksigen. Secara berkala, akar tanaman akan disemprotkan menggunakan nosel khusus dengan durasi tertentu agar tetap lembap.

6. Sistem Irigasi Tetes (Drip Irrigation)

Cara kerja sistem ini cukup sederhana, yaitu dengan menggunakan timer untuk mengatur pompa air. Ketika pompa air diaktifkan, nutrisi diteteskan ke setiap tanaman secara perlahan, dengan air irigasi yang disalurkan dalam bentuk tetesan yang berhenti-henti atau aliran tipis berkelanjutan atau semprotan kecil.

Manfaat Tanaman Hidroponik

Menurut Asnarni Lubis dalam bukunya “Modul Biologi: Hidroponik,” berikut adalah keunggulan dari metode hidroponik:

  • Solusi terbaik bagi mereka yang memiliki pekarangan yang terbatas.
  • Hemat pupuk karena penggunaan pupuk lebih efisien dibandingkan dengan media tanah.
  • Penggunaan air lebih efisien, karena air merupakan media utama dalam hidroponik.
  • Meningkatkan lingkungan budidaya karena tidak menggunakan media tanah.
  • Fleksibel dalam lokasi penanaman dan membutuhkan pencahayaan yang lebih sedikit.
  • Terbebas dari serangan penyakit dan hama tanaman yang bersumber dari tanah.
  • Produk hidroponik dapat dijual dengan harga lebih tinggi jika digunakan untuk tujuan komersial karena kualitasnya yang lebih tinggi.
  • Tidak perlu melakukan cangkok tanaman.
  • Kemudahan dalam memeriksa akar tanaman secara rutin untuk memastikan pertumbuhannya yang sehat.
  • Seluruh bagian tanaman dapat dikonsumsi, termasuk akar, buah, dan batangnya, karena bebas dari hama.
  • Proses pertumbuhan dan perkembangannya lebih cepat.

Tanaman Hidroponik Untuk Pemula

Beberapa tanaman yang dapat ditanam dengan metode hidroponik meliputi:

  • Selada
  • Tomat
  • Bawang merah
  • Paprika
  • Kangkung
  • Bayam
  • Buncis
  • Brokoli
  • Pakcoy
  • Mentimun
  • Seledri
  • Melon
  • Semangka
  • Anggur
  • Stroberi

Cara Membuat Hidroponik Sederhana

Bagi Anda yang ingin mencoba membuat tanaman hidroponik dengan media tanam arang sekam, berikut adalah contoh langkah-langkahnya:

  • Siapkan bahan-bahan yang diperlukan, termasuk nampan untuk penyemaian, benih sayuran, arang sekam, dan polybag.
  • Isi polybag dengan arang sekam.
  • Tanam benih satu per satu ke dalam lubang-lubang di atas arang sekam.
  • Taburkan sedikit arang sekam lagi untuk menutup benih dengan baik.
  • Semprotkan air dengan lembut untuk menjaga agar media tanam tidak terhambur.
  • Tutup tanaman dengan plastik hitam selama sekitar dua hari.
  • Setelah itu, buka plastik penutup dan perhatikan pertumbuhan benih.
  • Tempatkan tanaman di lokasi yang mendapatkan sinar matahari yang cukup.
  • Lakukan penyiraman secara teratur.

Dengan demikian, hidroponik menjadi alternatif untuk bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, cocok untuk area yang terbatas.